20 Juli 2009
Gubernur Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, “Tiga hari setelah bom terjadi, keadaan ibu kota telah tenang dan kembali normal seperti biasanya”. Hal ini dikatakan oleh Gubernur Fauzi Bowo ketika mengadakan jumpa pers dengan Wakadiv Brigjen Pol. Sulistyo Ishak di Jakarta Media Crisis Center, 20 Juli 2009.
Gubernur Fauzi Bowo menjelaskan pada pada wartawan kalau indikasi-indikasi yang terlihat di Jakarta, jelas menunjukan proses pemulihan yang berlangsung dengan cepat, dan sampai dengan hari ini sektor ekonomi tidak mengalami ganguan yang dramatis.
Gubernur Fauzi Bowo dalam jumpa persnya mengatakan “Angka kedatangan penumpang hari Minggu (19 Juli) sampai dengan Jumat lalu (17 Juli 2009), jumlah kedatangan penumpang diatas angka rata-rata.” Perbandingan jumlah kedatangan serta kepergian dari Bandara Soekarno-Hatta adalah, angka kedatangan tercatat 1.836 orang dan keberangkatan 1.724 orang. Untuk tanggal 20 Juli tercatat jumlah kedatangan 2.779 orang sementara keberangkatan adalah 2.604 orang.
Sementara itu Wakadiv Sulistyo Ishak mengumumkan secara resmi,“Menurut tim Disaster Victim Identification (DVI), dari 9 jenazah korban yang ditemukan Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, 3 diantara jenazah ini telah diidentifikasi dan identifikasinya sudah cocok dengan identitas dari ante mortem dari pihak Australia. Mereka yang teridentifikasi adalah Evert Mokodompis (WNI), Timothy McKay (Selandia Baru), dan Andrew Senger (Australia)”. Sementara itu masih ada 13 orang korban yang masih dirawat. Korban tersebut berada di RS Jakarta 4 orang, RS Pertamina 1 orang, dan di RS MMC 8 orang,
Pada kesempatan ini, Wakadiv Sulistyo Ishak menghimbau agar “semua pihak bersabar dan ikut membantu memberikan informasi kepada penyidik PolriI untuk mengefektifkan proses identifikasi sehingga informasi yang diberikan oleh Polri itu sinkron dan akuntabel. Dia menyatakan,”Polri tidak menyampaikan kesimpulan apapun sebelum semuanya jelas, informasi yang akan diumumkan adalah informasi yang didukung oleh fakta dan data yang valid serta dapat dipertanggungjawabkan dengan baik secara hukum maupun ilmiah.”
Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menunjukan bahwa rata-rata tingkat hunian hotel bintang lima dan bintang empat di Jakarta pasca pengeboman Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton tidak banyak berubah. Menurut data yang terkumpul tanggal 19 Juli 2009, tingkat hunian hotel berbintang lima adalah 50.3%. Pada hari ini (20 Juli 2009) menurun sedikit menjadi 49.4%.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta juga menyatakan bahwa pengunjung yang datang diberbagai pusat perbelanjaan dalam rangka ”Jakarta Great Sale” seperti di Grand Indonesia pada saat terjadi pengeboman (17 Juli 2009) menurun sebesar 50%. Meskipun demikian hal ini tidak berlansung lama, pada hari Sabtu (18 Juli 2009) jumlah pengunjung meningkat menjadi 80%, pada hari Minggu dan Senin (19-20 Juli 2009) terjadi peningkatan secara dramatis hingga sebesar 90%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar